Archive | Agustus 2015

MALING DI MASJID AS-SUNNAH DIJAMIN MASUK SYURGA OLEH PENCERAMAH DI MASJID LAIN

11986549_1053753681331432_8557137527793094221_nMALING SIAP KULJIHAT

Belum lama laman kita ini mengabarkan pencurian sandal jamaah, (yang kalau diteliti memiliki modus yang ganjil), tadi malam (Minggu malam ke Senin) tanggal 30 ke 31 Agustus 2015, justru kotak amal yang dibongkar maling.

.

Tampak maling ini hanya butuh uang, karena yang lain tidak dicuri. Hebatnya lagi, maling tadi malam benar-benar sudah survei dan memiliki persiapan, sebab kotak amal yang dicuri terbuat dari plat besi yang dilas. Dengan demikian malingnya dipastikan sudah siap niat dari awal dan pasti siap KULJIHAT, yaitu : Tukul, Gergaji, Pahat. Kalau tidak pakai KULJIHAT maka tidak mungkin kotak amal besi bisa dibongkar.

.

Sekitar pukul 02.00 WIB memang ada wanita tetangga yang mendengar pukulan besi dari arah masjid namun tidak berani keluar. Wanita ini takut sebab maling zaman sekarang sangat nekad, bengis dan sadis.

.

DSC00217MALING DIJAMIN MASUK SURGA

Maling dijamin masuk syurga asalkan rajin bershalawat kepada Nabi SAW. Inilah sebagian inti ceramah maulid Nabi SAW di masjid di Buntok ini tiga tahun lalu:

.

  1. Jaminan pertama datang dari perkataan yang disandar kepada kepada Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali bin Abi Thalib, mereka berkata: “Barang siapa yang merayakan maulid-ku maka aku akan menjadi pemberi syafaat baginya di hari kiamat. Dan Barang siapa yang menginfakkan uangnya satu dirham untuk maulid-ku maka seakan-akan dia telah berinfak satu gunung emas di jalan Allah.” 

.

Berdasarkan penelitian, perkataan itu bukan dari Nabi SAW dan para sahabatnya tapi kedustaan atas nama mereka. Perkataan ini terdapat dalam kitab Madarij as-Shu’udh halaman 15 karya Syaikh Nawawi Banten.

.

Bodoh amat perkataan itu dusta atau palsu. Yang pasti, berdasarkan jaminan ini maka maling pasti masuk syurga sebab Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali bin Abi Thalib sudah menjamin dan pasang badan untuknya, asal saja uang hasil curian itu sebagian dipakai untuk MAULID.

.

  1. Maling pekerjaanku, sholat kewajibanku”, bukanlah semboyan yang tanpa bukti. Ini sungguh-sungguh terjadi. Maka sang penceramah maulid-pun bercerita: “Ada seorang yang pekerjaannya memang maling, setelah dia mencuri maka dia pun sholat, berdzikir dan banyak bershalawat. Karena dia memang maling profesional maka dia tidak tertinggal sholat wajibnya. Artinya dia terbilang maling budiman alias maling bertakwa. 

.

10612644_1053753721331428_5654907445826392299_nSuatu kali dia ditangkap disaat mencuri, lalu diadili dan dijatuhi hukuman potong tangan. Singkat kisah, Nabi Muhammad dipastikan akan memotong tangan maling tadi sesuai syariat Islam. Ketika hukuman akan dilaksanakan maka tangan nabi Muhammad ditangkap oleh Malaikat Jibril dan pemotongan tangan tidak jadi. Nabi Muhammad pun marah kepada Jibril sebab menghalanginya melaksanakan hukum Allah. Jibril pun berkata bahwa dia datang diutus Allah agar hukum potong tangan atas maling ini dibatalkan. Kenapa begitu? Karena meskipun dia maling profesional tetapi setiap selesai shalat dia selalu bershalawat kepada Nabi SAW dan rajin ke majelis shalawatan maka hukuman baginya tidak berlaku. 

.

Inilah kemuliaan atas orang yang rajin bershalawat, mendatangi shalawatan dan menegakkan maulid Nabi dengan Shalawatan, maka Allah akan ridha dan memasukkannya ke dalam syurga. Jangankan sekedar maling, pelacur sekali pun ketika dia memberi minum seekor anjing maka dosa-dosanya diampuni dan dia dimasukkan ke syurga. Inilah jaminan kedua.

.

  1. Jaminan ketiga, tersebutlah seseorang yang lewat dekat orang-orang yang sedang mencor bangunan masjid. Tanpa sengaja dia menyepak satu batu kerikil dan masuk kedalam adonan cor-coran. Ketika orang ini mati maka dia akan dilemparkan ke dalam neraka. Belum sempat malaikat melemparkannya ke neraka maka batu yang tanpa sengaja ditendangnya masuk adonan semen bangunan masjid itu datang dan membelanya. Batu itu marah kepada malaikat neraka. Dengan sepakan tanpa sengaja orang ini maka batu tadi dimuliakan sebagai bangunan suci rumah Allah. Maka batu itu mengadu kepada Allah agar memuliakan orang yang sudah memuliakannya menjadi masjid. Maka Allah pun batal menghukumnya di neraka.

Diposkan oleh Jamaah As-Sunnah Buntok di Senin, Agustus 31, 2015

Kritik Terbuka Untuk KH.Said Aqil Siraj

SangPencerah.com – Perkataan kontroversial diucapkan oleh salah satu Ketua Ormas Islam di Indonesia. “Pokoknya yang tahlilan mantap sekali Pancasilanya. Kalau anti tahlilan maka kita ragukan Pancasila-nya,” demikian ungkap KH.Said Aqil Siraj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama dalam Halaqah Kebangsaan bertema “Pancasila Rumah Kita: Perbedaan adalah Rahmat.” Ucapan ini dilontarkan K.H. Said Agil Siraj di aula gedung PBNU lantai 8 pada tanggal 26/8/2015, seperti yang diberitakan hidayatullah.
.
Salah satu tokoh Muhammadiyah, Ustadz Zaini Munir menanggapi pernyataan Ketua PBNU tersebut. “Pernyataan Said Aneh sekali, karena paradok dengan temanya yang menganggap perbedaan sebagai rahmat. Karena justru dengan pernyataan tersebut KH.Said Aqil menganggap perbedaan sebagai ancaman. Keanehan berikutnya malah menerima agama lain sekalipun secara prinsip sangat berbeda dengan Islam”, penjelasan yang diberikan oleh Wakil Majlis Tabligh PP Muhammadiyah 2010-2015.
.
Tanggapan juga diberikan oleh Ustadz Adnin Armas. “Pernyataan KH.Said Aqil Siraj melukai anak bangsa yang tidak setuju dengan tahlilan. Banyak warga negara Indonesia yang juga ikut di berbagai ormas Muhammadiyah, PERSIS, AL-IRSYAD, Dewan Dakwah dan lainnya, yang tidak terbiasa melakukan tahlilan. Ucapan KH.Aqil Siraj yang menyatakan anti tahlilan berarti pancasilanya diragukan menunjukkan pikirannya yang sempit. Banyak tokoh umat Islam dulu dan sekarang selalu memperjuangkan keindonesiaan tapi mereka sekaligus tidak menyukai tahlilan”, terangnya kepada redaksi sangpencerah.
.
Beliau juga menjelaskan bahwa tokoh – tokoh bangsa dari Muhammadiyah, misalnya, termasuk yang merumuskan Pancasila, seperti Ki Bagus Hadikusumo adalah tokoh yang juga tidak menyukai tahlilan. Masalah tahlilan adalah khilafiyah, KH.Aqil Siraj tidak bijak menjadikan tahlilan sebagai barometer pancasilais. Banyak warga dari Muhammadiyah, PERSIS, AL-IRSYAD dan lainnya terluka dengan pernyataan ini. Seharusnya sebagai Ketua Umum Nahdhatul Ulama, KH.Aqil Siraj mengeluarkan pernyataan yang menyejukkan hati umat Islam. Menjadikan masalah khilafiyah sebagai kriteria pancasilais adalah sikap yang justru tidak pancasilais. (sp/mch)

PERKATAAN KETUA PB NU “YANG TAHLILAN MANTAP SEKALI PANCASILANYA” DIBANTAH OLEH BUNG KARNO SI PEMBUAT PANCASILA

NGAWUR LAGI GAK MUTU

Dikutip dari laman http ://http://www.sangpencerah.com/2015/08/Kritik-Terbuka-Untuk-KH-Said-Aqil-Siraj.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook, Kritik Terbuka Untuk KH.Said Aqil Siraj, SangPencerah.com – Perkataan kontroversial diucapkan oleh salah satu Ketua Ormas Islam di Indonesia. “Pokoknya yang tahlilan mantap sekali Pancasilanya. Kalau anti tahlilan maka kita ragukan Pancasila-nya,” demikian ungkap KH.Said Aqil Siraj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama dalam Halaqah Kebangsaan bertema “Pancasila Rumah Kita: Perbedaan adalah Rahmat.” Ucapan ini dilontarkan K.H. Said Agil Siraj di aula gedung PBNU lantai 8 pada tanggal 26/8/2015, seperti yang diberitakan hidayatullah.

.
Salah satu tokoh Muhammadiyah, Ustadz Zaini Munir menanggapi pernyataan Ketua PBNU tersebut. “Pernyataan Said Aneh sekali, karena paradok dengan temanya yang menganggap perbedaan sebagai rahmat. Karena justru dengan pernyataan tersebut KH.Said Aqil menganggap perbedaan sebagai ancaman. Keanehan berikutnya malah menerima agama lain sekalipun secara prinsip sangat berbeda dengan Islam”, penjelasan yang diberikan oleh Wakil Majlis Tabligh PP Muhammadiyah 2010-2015.
.
Tanggapan juga diberikan oleh Ustadz Adnin Armas. “Pernyataan KH.Said Aqil Siraj melukai anak bangsa yang tidak setuju dengan tahlilan. Banyak warga negara Indonesia yang juga ikut di berbagai ormas Muhammadiyah, PERSIS, AL-IRSYAD, Dewan Dakwah dan lainnya, yang tidak terbiasa melakukan tahlilan. Ucapan KH.Aqil Siraj yang menyatakan anti tahlilan berarti pancasilanya diragukan menunjukkan pikirannya yang sempit. Banyak tokoh umat Islam dulu dan sekarang selalu memperjuangkan keindonesiaan tapi mereka sekaligus tidak menyukai tahlilan”, terangnya kepada redaksi sangpencerah.
.
Beliau juga menjelaskan bahwa tokoh – tokoh bangsa dari Muhammadiyah, misalnya, termasuk yang merumuskan Pancasila, seperti Ki Bagus Hadikusumo adalah tokoh yang juga tidak menyukai tahlilan. Masalah tahlilan adalah khilafiyah, KH.Aqil Siraj tidak bijak menjadikan tahlilan sebagai barometer pancasilais. Banyak warga dari Muhammadiyah, PERSIS, AL-IRSYAD dan lainnya terluka dengan pernyataan ini. Seharusnya sebagai Ketua Umum Nahdhatul Ulama, KH.Aqil Siraj mengeluarkan pernyataan yang menyejukkan hati umat Islam. Menjadikan masalah khilafiyah sebagai kriteria pancasilais adalah sikap yang justru tidak pancasilais. (sp/mch)

SARI KUTBAH JUM’AT 28 AGUSTUS 2015 “KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR’AN OLEH AKHI HERI

Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi
{الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)}

.

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).

.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
.

قال قتادة  رحمه الله: كان مُطَرف، رحمه الله، إذا قرأ هذه الآية يقول: هذه آية القراء.

.

“Qatadah (wafat: 118 H) rahimahullah berkata, “Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in, wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Lihat kitab Tafsir Al Quran Al Azhim).

.
Asy Syaukani (w: 1281H) rahimahullah berkata,
.

أي: يستمرّون على تلاوته ، ويداومونها .

.

“Maksudnya adalah terus menerus membacanya dan menjadi kebiasaannya”(Lihat kitab Tafsir Fath Al Qadir).

.
Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan dengan membaca Al Quran?

  1. Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
    عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

    .

    “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

    .

     عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.

    .

    “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم  , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).
    . Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
    .
  2. Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
    .
    {إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ} [هود: 114]

    .

    Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)

    .

  3. Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah.
    عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ»

    .

    “Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).

    .

  4. Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika terjadi di dalam shalat.
    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ « فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ

    .

    “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).

.

Membaca Al Quran bagaimanapun akan mendatangkan kebaikan
 عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ ».

.

“Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

.
Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at

عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ…

.

“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).
.
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang memotivasi seseorang untuk memperbanyak bacaan Al Quran terutama di bulan membaca Al Quran.
.
Dan pada tulisan kali ini hanya menyebutkan sebagian kecil keutamaan dari membaca Al Quran bukan untuk menyebutkan seluruh keutamaannya.
.
Dan ternyata generasi yang diridhai Allah itu, adalah mereka orang-orang yang giat dan semangat membaca Al Quran bahkan mereka mempunyai jadwal tersendiri untuk baca Al Quran.

.

Dikutip sebagian dari  http://muslim.or.id/8669-keutamaan-membaca-al-quran.html
.
*) Rabu, 10 Ramadhan 1432 H, Dammam KSA.

Penulis: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
Artikel Muslim.Or.Id

ISTRI DAN ANAK BISA MENJADI MUSUH

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

.

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[QS. At-Taghabun [64] : 14]

.

SEBAB TURUNNYA AYAT

Ibnu Abbas berkata, “ayat ini diturunkan di Madinah tentang Auf bin Malik Al-Asyja’i, yang mengeluhkan sikap keras keluarga (istri) dan anaknya kepada Rasulullah saw, lalu turunlah ayat ini.” demikian yang dituturkan An-Nuhhas.[1]

.

Hal itu pun diriwayatkan oleh Ath-Thabari dari Atha’ bin Yasar, dimana dia berkata, “Surah Ath-Taghaabun itu diturunkan seluruhnya di Makkah, kecuali beberapa ayat tersebut, (di antaranya adalah): “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,” yaitu diturunkan tentang Auf bin Malik Al-Asyja’i. Dia adalah orang yang mempunyai keluarga (istri) dan anak. Apabila dia hendak pergi berperang, maka mereka pun menangis dan membuatnya lemah. Mereka berkata, ‘Kepada siapa engkau akan menitipkan kami?’ Maka Auf bin Malik Al-Asyja’i pun menjadi lemah dan tidak jadi berperang. Lalu turunlah ayat: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu.”[2]

Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Imam At-Tirmizi dan Imam al-Hakim daripada Ibnu Abbas, dia berkata: Ayat yang berbunyi: “Sesungguhnya antara isteri-isteri dan anak-anak kamu ada yang menjadi musuh bagimu, oleh karena itu berhati-hatilah kamu”,  diturunkan berkenaan dengan satu kaum dari penduduk Makkah yang telah memeluk agama Islam, tetapi isteri-isteri dan anak-anak mereka tidak mau berhijrah ke Madinah tempat Rasulullah SAW berada. Apabila sampai di Madinah dan melihat masyarakat yang telah faham Islam, maka timbullah keinginan untuk menghukum isteri-isteri dan anak-anak mereka tetapi Allah menurunkan ayat yang berbunyi: “dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi mereka serta mengampunkan (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

.

Meskipun dua riwayat di atas  berlainan antara satu sama lain, ia memberikan suatu gambaran latar belakang ayat yang diturunkan. Kedua-duanya menyentuh masalah ayah atau suami yang isteri dan anaknya menghalanginya atau melambatkannya untuk keluar di jalan Allah.  Kedua-dua riwayat itu juga memperlihatkan si ayah atau suami sebagai orang yang paling bertanggungjawab dalam rumah tangga memiliki kafa’ah dan usaha yang lebih daripada isteri dan anak-anakdari sudut ilmu, amal, iltizam, jihad dan lain-lain.

.

Imam Ibnu Katsir mengatakan, Allah mengabarkan tentang istri dan anak-anak, bahwasanya di antara mereka ada yang menjadi musuh suami atau bapak, artinya mereka menyibukkannya dari beramal shalih, sebagaimana firman-Nya:

.

 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Munafiqun: 9).

.

Oleh karena itu di sini Allah swt berfirman: “Maka berhati-hatilah kamu kepada mereka.” Ibnu Zaid berkata, “Artinya hati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mengorbankan agama kalian.”[3]

.

http://alquranalhadi.com/kajian/tema/2520/istrisuami-dan-anak-bisa-menjadi-musuh

http://ibnumushab.blogspot.com/2013/07/istri-anakmu-ada-yang-menjadi-musuhmu.html

`

Diposkan oleh Jamaah As-Sunnah Buntok di Kamis, Agustus 27, 2015

MARMER DINDING DEPAN MASJID AS-SUNNAH MULAI DIPASANG

Rencana pemasangan marmer dinding depan bagian dalam masjid As-Sunnah Buntok mulai terwujud. Marmer yang sudah tiba di masjid As-Sunnah sejak 3 Agustus 2015 yang lalu mulai dipasang pada hari Ahad 23 Agustus 2015. Halangan ini terjadi karena tukangnya yang mudik ke Jawa baru bisa balik ke Kalimantan pasca arus balik Idul Fitri 1436 H.
.
Marmer yang dipasang merupakan marmer Tulung Agung, Jawa Timur yang didatangkan oleh CV Kalingga Grup. Jumlah marmer yang didatangkan 184 pcs dengan perjanjian pembayaran / harga dihitung berdasarkan jumlah marmer yang terpasang. Adapun luasan dinding yang dipasang 133 M3.
.
Dengan dilaksanakannya pekerjaan ini maka sholat berjamaah setiap harinya dialihkan ke bagian tengah masjid. Insya Allah proses pengerjaan dinding ini tidak akan lama mengingat ukuran marmer yang dipasang ukuran besar.
.

Adapun dana terkumpul dari sumbangan jamaah dan simpatisan sebesar Rp 75.750.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Dana seluruhnya dipakai untuk pembelian marmer dan pemasangannya.

 

PEMAKAMAN PUTRI KEDUA TAUFIK RAHMAN

Pada hari ahad 7 Dzulqa’dah 1436 Hijriyah, bertepatan 23 Agustus 2015 dilaksanakan fardhu kifayah atas meninggalnya putri kedua bapak Taufik Rahman. Taufik Rahman adalah imam rawatib sekaligus pengurus masjid As-Sunnah Buntok dan beliau memiliki 2 orang putri.

.

Sabtu sore kemarin (22/08/2015) sekitar pukul 16.00 WIB anak beliau yang bungsu meninggal dunia di rumah tinggalnya di lingkungan masjid As-Sunnah Buntok. Sebab meninggalnya adalah penyakit jantung bocor, merupakan sakit bawaan sejak lahir dan meninggal dalam usia 3 menjelang 4 tahun.

.

Pukul 08.05 WIB jenazah disholatkan di masjid As-Sunnah, Jalan Pembangunan Buntok. Selanjutnya pemakaman dilaksanakan di kompleks Pekuburan Jamaah As-Sunnah Buntok di Jalan Simun Raya di desa Sababilah antara pukul 0845 – 09.10 WIB.

.

DSC00113Semoga keluarga Taufik Rahman diberikan kekuatan didalam menerima keadaan ini, memperoleh pahala atas kebajikannya dan kita semua senantiasa dalam lindungan dan pertolongan Allah Azza wa Jalla, amin.

FITNAH PILKADAL: BUKTI KERAKUSAN KEPEMIMPINAN

Hasil gambar untuk pilkada kalteng 2015PEMBUKA

Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkadal) akan digelar serentak dibeberapa provinsi dan kabupaten se Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Tengah. Untuk Kalimantan Tengah akan diadakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada Rabu 9 Desember 2015, serentak dengan provinsi dan kabupaten lain di tanah air ini.

.

Sadarilah!!!! Semua itu tiada lain hanyalah permainan yang nyata, judi yang dilegalkan, tipu daya nan elok, fitnah yang terkemas rapi, keculasan yang dibuat bagus, dusta yang dibuat tampak jujur dan kepalsuan yang bermerek asli lagi bergaransi.

.

NASIHAT ISLAM

Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa kedudukan, jabatan dan kekuasaan bakal menjadi sumber perebutan sekaligus penyesalan pada hari akhirat kelak.

.

إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَنِعْمَ الْمُرْضِعَةُ وَبِئْسَتْ الْفَاطِمَةُ

.

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Kalian akan rakus terhadap jabatan (pangkat, jabatan, kedudukan, kekuasaan), padahal ia  (jabatan) akan menjadi penyesalan di hari kiamat. Jabatan merupakan senikmat-nikmatnya penyusuan dan sepahit-pahitnya penyapihan.” (HR Bukhari – Shahih)

.

Nabi SAW juga menjelaskan bahwa cinta dunia adalah pangkal sebab terjadinya rakus dunia dan rebutan jabatan

 .

عَنْ اَبِى مُوْسَى َاْلاَشْعَرِيِّ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ اَحَبَّ دُنْيَاهُ اَضَرَّ بِآخِرَتِهِ، وَ مَنْ اَحَبَّ آخِرَتَهُ اَضَرَّ بِدُنْيَاهُ، فَآثِرُوْا مَا يَبْقَى عَلَى مَا يَفْنَى. احمد و رواته ثقات و البزار و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و البيهقى

 .

Dari Abu Musa Al-Asy’ariy RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mencintai dunianya maka dia akan mengorbankan akhiratnya, dan barangsiapa yang mencintai akhiratnya, dia akan mengorbankan dunianya. Maka pilihlah yang kekal dari pada yang akan musnah”. [HR. Ahmad, para perawinya tsiqat, dan Al-Bazzar, Ibnu Hibban di dalam shahihnya, Hakim dan Baihaqi]

.

imarohCinta dunia pangkal rusaknya agama

.

عَنْ اِبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا ذِئْبَانِ ضَارِيَانِ جَائِعَانِ بَاتَا فِى زَرِيْبَةِ غَنَمٍ اَغْفَلَهَا اَهْلُهَا يَفْتَرِسَانِ وَ يَأْكُلاَنِ بِاَسْرَعَ فِيْهَا فَسَادًا مِنْ حُبِّ اْلمَالِ وَ الشَّرَفِ فِى دِيْنِ اْلمَرْءِ اْلمُسْلِمِ. الطبرانى و اللفظ له و ابو يعلى بنحوه و اسنادهما جيد

.

Dari Abu Hurairah RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah dua serigala yang ganas datang pada suatu malam ke dalam kandang kambing yang penggembalanya itu sedang tidur, lalu memangsa dan memakan kambing-kambing itu lebih cepat mendatangkan kerusakan padanya daripada kecintaan akan harta dan pangkat terhadap agama seorang muslim”. [HR. Thabrani, dan lafadh itu baginya, dan Abu Ya’la seperti itu, dan sanad keduanya jayyid]

.

عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ اُرْسِلاَ فِى غَنَمٍ بِاَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ اْلمَرْءِ عَلَى اْلمَالِ وَ الشَّرَفِ لِدِيْنِهِ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح و ابن حبان فى صحيحه

.

Dari Ka’ab bin Malik RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah dua serigala yang lapar dilepaskan pada sekawanan kambing itu lebih merusakkan padanya daripada rakusnya seseorang terhadap harta dan kedudukan bagi agamanya”. [HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadits hasan shahih dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya].

.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا ذِئْبَانِ ضَارِيَانِ فِى حَظِيْرَةٍ يَأْكُلاَنِ وَ يُفْسِدَانِ بِاَضَرَّ فِيْهَا مِنْ حُبِّ الشَّرَفِ وَ حُبِّ اْلمَالِ فِى دِيْنِ اْلمَرْءِ اْلمُسْلِمِ. البزار باسناد حسن

.

Dari Ibnu ‘Umar RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah dua serigala yang ganas di dalam kandang memakan dan mendatangkan kerusakan lebih membahayakan padanya daripada kecintaan kedudukan dan kecintaan harta pada agama seorang muslim”. [HR. Al-Bazzar dengan sanad hasan]

.

Hasil gambar untuk Foto lucu Presiden, Gubernur dan bupati

JABATAN DAN KEPEMIMPINAN ADALAH PENYESALAN 

Tidak dipungkiri lagi, bahwa al-Imarah (kekuasaan) telah menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang, karena ia memberikan segala kenikmatan duniawi; popularitas, wibawa, kehormatan, kekayaan, dan tidak kalah menariknya adalah wanita. Oleh sebab itulah dengan berbagai cara seseorang berusaha untuk mendapatkannya, yang terkadang tidak lagi mengindahkan batasan halal dan haram, dan tidak peduli berapa banyak korban -dari masyarakat sipil yang tidak tahu menahu- bergelimpangan.

.

Padahal kekuasan itu awalnya penyesalan dan akhirnya adalah kehinaan dan kerugian di hari kiamat. Nabi صلى الله عليه وسلم sudah mensinyalir keadaan seperti ini akan terjadi pada ummatnya diakhir jaman, beliau صلى الله عليه وسلم bersabda:

.

“إنكم ستحرصون على الإمارة وإنها ستكون ندامة وحسرة يوم القيامة.” أخرجه أحمد (2/448 ، رقم 9790) ، وابن أبى شيبة (6/419 ، رقم 32542) ، والبخارى (6/2613 ، رقم 6729) ، والنسائى (7/162 ، رقم 4211) عن أبي هريرة رضي الله عنه .

.

“Sesungguhnya kalian akan berlomba-lomba mendapatkan kekuasan padahal ia hanyalah penyesalan dan kerugian di akhirat kelak.”

.

11887953_1488064408174869_76680401124758233_nDisamping itu orang yang mengejar-ngejar kekuasaan justeru akan dibebani dengan kekuasan itu sendiri, sebaliknya jika ia diberi kepercayaan memikulnya sebagai sebuah amanah tanpa ia memintanya, lalu dia memohon pertolongan kepada Allah, maka ia akan mendapatkan pertolongan-Nya.

.

“لا تسأل الإمارة فإنه من سألها وكل إليها ومن ابتلى بها ولم يسألها أعين عليها.” أخرجه ابن عساكر (13/348) عن عبد الرحمن بن سمرة رضي الله عنه .

.

“Janganlah kamu meminta kedudukan (sebagai seorang pemimpin), karena orang yang memintanya ia akan dibebani dengannya, sedangkan orang yang mendapatkan tanpa meminta, ia akan mendapatkan pertolongannya.”

.

Allah ta’aala berfirman:

.

وَبَرَزُوا لِلَّهِ جَمِيعًا فَقَالَ الضُّعَفَاءُ لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا

فَهَلْ أَنْتُمْ مُغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ قَالُوا لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ

سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ

.

“Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah (pengikut, bawahan, rakyat) kepada orang-orang yang sombong (atasan, pemimpin, penguasa): “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.” (QS Ibrahim 21)

.

Inilah penyesalan yang tiada berguna dikarenakan mengabaikan petunjuk Allah. Bagi mereka tidak ada balasan dari Allah selain azab neraka yang sangat pedih. Inilah barangkali yang dimaksud Nabi SAW dengan ucapannya: padahal ia  (jabatan, kekuasaan) itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat.”

Diposkan oleh Jamaah As-Sunnah Buntok di Sabtu, Agustus 22, 2015

MEWASPADAI TIPUAN DUNIA

WASPADA DENGAN TIPU-TIPU DUNIA

Allah berfirman dalam surah Ali Imran 14-15:
.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
.
قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
 .
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” – (QS.3:14“Katakanlah: ‘Inginkah aku khabarkan kepadamu, apa yang lebih baik dari yang demikian itu’. Untuk orang-orang yang bertaqwa disisi Rabb-mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan, serta keredhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” – (QS Ali Imran :15)
.
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
 
.
“Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain daripada senda gurau dan main-main belaka. Dan sesungguhnya akhirat itu sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS al-‘Ankabut: 64)
.
إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ

.

“Sesungguhnya janji-janji Allah itu benar maka janganlah kehidupan dunia menipu kalian dan jangan sekali-kali setan menipu kalian dijalan Allah.” (QS Luqman: 33)
.
DUNIA ADALAH PENIPU YANG DIHINAKAN
Diriwayatkan dari Jabir , Rasulullah melewati sebuah pasar di daerah Awali dan orang-orang berada di sekelilingnya. Beliau melewati seekor anak kambing yang telah mati. Anak kambing itu bertelinga kecil. Beliau mengambilnya dan memegang telinganya lalu berkata, “Siapa yang mau membelinya dengan harga satu dirham?” Mereka menjawab, “Siapa di antara kami yang senang memilikinya? Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau berkata, “Apakah kalian senang memilikinya?” Mereka berkata, “Jikapun dia hidup, dia tetaplah cacat. Lantas bagaimana lagi ketika dia sudah mati?” Beliau bersabda, “Demi Allah, dunia lebih hina di hadapan Allah daripada hinanya (bangkai) ini di hadapan kalian.” (HR. Muslim no. 5257)
.
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
 

.

“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (enak dan menyenangkan), dan sungguh Allah mengangkat kalian silih berganti dengan yang lain didunia ini, lantas Dia akan melihat apa yang kalian perbuat (dengan dunia itu). Oleh karena itu, hati-hatilah kalian terhadap urusan dunia dan wanita, karena awal petaka yang menimpa Bani Israil adalah dalam hal wanita.” (HR. Muslim no. 4925 dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu )
.
DUNIA ADALAH FITNAH
.
وَاللهِ، مَا الدُّنْيَا فِي ا خْآلِرَةِ إِ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ  أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ-وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ  فِي الْيَمِّ-فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ
 
.
“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan dengan akhirat selain seperti seseorang yang meletakkan jarinya ini — Yahya, salah seorang perawi, mengisyaratkan dengan telunjuknya ke dalam air — hendaknya dia melihat apa yang ada dijarinya tersebut.” (HR. Muslim no. 5101 dari sahabat al- Mustaurid radhiyallahu anhu )
.
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
 
.
“Setiap umat ditimpa oleh ujian dan ujian yang akan menimpa umatku adalah harta benda.” (HR. at-Tirmidzi no. 2258 dari Ka’b bin ‘Iyadh radhiyallahu anhu )
.
MENYIKAPI DUNIA DENGAN KEBERSAHAJAAN
.
عَلَى حَصِيرٍ فَقَامَ وَقَدْ  نَامَ رَسُولُ اللهِ أَثَّرَ فِي جَنْبِهِ فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، لَوِ اتَّخَذْنَا لَكَ وِطَاءً؟ فَقَالَ: مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِ  كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ  رَاحَ وَتَرَكَهَا
 
.
Rasulullah tidur diatas sebuah tikar. Tikar tersebut membekas di bagian lambung beliau. Lantas kami mengatakan, “Wahai Rasululah, bolehkah kami membuatkan kasur?” Beliau bersabda,“Tiadalah saya dengan dunia selain seperti orang yang bepergian lalu berteduh dibawah pohon kemudian dia pergi meninggalkannya.” (HR.a t-Tirmidzi no. 2299 dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu )
.
KECINTAAN KEPADA DUNIA AKAN MERUSAK AGAMA
.
مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِ فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
 
.
“Tidaklah dua ekor serigala dalam keadaan lapar dilepas pada sekawanan kambing akan lebih merusak dibandingkan dengan ambisi harta dan kedudukan terhadap agama seseorang.” (HR. at-Tirmidzi no. 2298 dari sahabat Ka’b bin Malik radhiyallahu anhu )
.
Allah Subhanahu wa ta’ala telah menyebutkan dunia pada banyak tempat dalam kitab suci- Nya dalam rangka menghinakannya. Demikian pula Rasul-Nya di dalam as-Sunnah. Tentu tujuannya agar para hamba tidak tertipu dan terlena.

KAJIAN BA’DA SUBUH SABTU 22 AGUSTUS 2015 “UJIAN ALLAH UNTUK MUKMIN” OLEH USTADZ MARDHATILLAH

3a94f-dsc00572SEMUA MUKMIN PASTI DIUJI TANPA KECUALI*)

.

Allah berfirman
.

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١) الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

.

“Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS Al-Mulk : 1-2)

.

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
.

“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya” (QS Huud : 7)

.

Jikalau orang kafir juga tidak selamat dari ujian kehidupan, maka apatah lagi seorang yang beriman, pasti akan menghadapi ujian. Allah berfirman :

.
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ
.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al-‘Ankabuut : 2)

.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqoroh : 155)

.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat” (QS Al-Baqoroh : 214)

.

UJIAN NABI YUSUF**)

.

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (23) وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ (24)

.

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini.” Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang (mukhlash) terpilih.

.

Pelajaran dari ayat ini:

Ujian baru untuk Yusuf menghampirinya kembali, ujian yang disebabkan hidup dalam keadaan serba berkecukupan, ujian itu adalah ujian syahwat, walau sebenarnya ujian syahwat tidak hanya menghampiri mereka yang hidup dalam kondisi mewah saja, namun kadangkala, adanya kelebihan harta itu mendorong jiwa untuk menuruti hawa nafsunya. Kehidupan raja dan penguasa, yang bergelimang harta, membuat mereka menggunakan kenikmatan itu untuk melakukan apa saja demi memenuhi syahwatnya. Yusuf yang hidup bersama raja dan tuannya di dalam istana itu, mendapatkan ujian ini. Yusuf yang terkenal dengan ketampanannya, keluhuran akhlaknya, kebaikan budi pekertinya, membuat Zulaikhah, istri raja, tak mampu menahan dirinya, dia melakukan upaya untuk menjebak yusuf kemudian menggodanya.

.

Dalam ayat 23 ini, dijelaskan bahwa Zulaikhah berupaya menggoda yusuf guna menundukkan dirinya kepadanya, pintu-pintu kamar itu dikunci satu demi satu. Dalam ayat ini, kata pintu berbentuk jama’ yaitu : abwaab, dikisahkan bahwa pintu kamar Zulaikhah ini bukan hanya satu, namun memiliki beberapa pintu yang berlapis untuk sampai ke kamarnya, Penggunaan tasydid dalam kata ghallaqot, menunjukkan bahwa pintu-pintu itu benar-benar telah dikunci oleh Zulaikhah dengan kuat dan dipastikan telah terkunci rapat. Setelah Yusuf berada di kamarnya, Zulaikhah berkata: “Haita laka” : “segeralah marilah ke sini”. Dalam kitab tafsir disebutkan bahwa kata“haita laka” berasal dari kata : hayya’tu laka, wa hayya’tu nafsi laka, wa hayya’tu nafsi li ajlika” artinya “saya sudah mempersiapkan dirimu untukmu”.

.

Sebuah ungkapan yang menggetarkan hati Yusuf dan membuatnya terkejut. Mendengar ajakan Zulaikhah itu, Yusuf segera berkata: “Ma’adzallah” Aku berlindung kepada Allah. Sebuah pelajaran penting yang dikisahkan Al-Quran melalui kisah Yusuf ini adalah di saat mendapati godaan dan mengalami kondisi seperti ini, untuk segera berlindung kepada Allah dengan melafadzkan Ta’awuzd (a’udzubillahi minasyaithonirrojim) berlindung kepada Allah dari bisikan setan yang mengoda hati manusia.

.

Setelah itu Yusuf mengingatkan Zulaikhah akan perbuatan khianat yang tidak boleh dilakukannya, berkhianat kepada Tuannya yang telah berbuat baik kepadanya selama ini. Kata Rabbii pada ayat ini maksudnya adalah Tuan dan bukan berarti Tuhan, karena pada masa itu, istilah kata Tuan masih menggunakan kata rabbi. Serta Yusuf mengingatkan Zulaikhah bahwa tidak akan pernah beruntung orang yang berbuat zholim kepada orang lain, ataupun menzholimi dirinya sendiri.

.

Dalam kondisi seperti ini, Zulaikhah terus memaksa Yusuf untuk menuruti perintahnya, dia begitu menginginkan Yusuf, seperti uangkapan pada ayat 24: “walaqod hammat bihi”sungguh dia telah berkeinginan kuat untuk melakukan perbuatan itu dengan Yusuf’, dan dia terus membujuknya. Godaan itu terlalu besar, sangat sulit menghadapainya, sehingga Yusufpun ada keinginan untuk melakukan hal itu pula sebagaimana dalam ayat ini, namun ada sebab yang membuat Yusuf tidak melakukannya, yaitu: “Roaa burhaana rabbihi” ia melihat tanda Tuhannya, ia merasakan keagungan Tuhannya di dalam dadanya, itu adalah iman yang kuat kepada Allah, sehingga godaan itu menjadi kecil. Begitulah.., tatkala iman di dada lemah maka nafsu akan kuat menguasai, jika iman kuat maka nafsu dapat dikalahkan.

.

Merasakan keagungan dan pengawasan Allah selalu terhadap tingkah laku perbuatan kita adalah cara selanjutnya untuk terhindar dari godaan seperti ini.

.

Demikianlah, Allah memalingkan Yusuf dari perbuatan mungkar dan keji, perbuatan zina diungkapkan oleh Al-Quran dalam ayat ini sebagai perbuatan yang keji dan buruk, sebagaimana juga dalam ayat yang lain Allah berfirman:

.

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا (الإسراء:32)

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk“.

.

Untuk berpaling dari perbuatan yang keji dan buruk ini, ada 4 cara yang dapat kita ambil dari pelajaran ayat 23 dan 24 surat Yusuf ini:

.

Pertama: Jika ada godaan dari setan yang menggoda kita melalui bisikan ataupun pandangan atau sarana lainnya, segeralah berlindung kepada Allah dengan melafadzkan ta’awudz dan dzikir kepada Allah, bacalah berulang-ulang agar Allah jauhkan kita dari godaan setan tersebut.

.

Kedua: Ingat! Bahwa perbuatan zholim tidak akan pernah mendapatkan keuntungan apapun, baik di dunia ataupun diakherat. Dari perbuatan zholim yang dilakukan, menzholimi orang lain, mengkhianati orang adalah perbuatan yang hanya akan mendatangkan kerugian dan penderitaan.

.

Ketiga: Merasakan selalu keagungan Allah dan pengawasan-Nya, merasakan kebesaran Allah di dalam hati, memenuhi jiwa dengan iman, sehingga tidak ada celah bagi kemaksiatan untuk mengisinya, bahwa sesungguhnya ketika hati kosong dari iman, maka setan akan mengisinya dangan bisikan kemaksiatan.

.

Keempat: Ada hubungan erat antara melawan godaan setan dengan keikhlasan, bahwa sesungguhnya setan tidak akan mampu menggoda mereka yang senantiasa mengikhlashkan diri dan amalnya untuk Allah semata. Hal ini diungkapkan setan ketika dia diusir dari surga sebagaimana firman Allah:

.

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (83)

.

Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka.

Semoga Allah menjadikan kita semua hamba-hambanya yang mukhlas, sebagaimana Allah telah memilih Yusuf menjadi hamba-Nya yang mukhlashin. Amiin.

Wallahu a’lam bisshowab.

.

Mushollah KBRI Tripoli, 1 Oktober 2010

Zulhamdi M. Saad, Lc

.

SABDA RASULULLAH MUHAMMAD SAW TENTANG UJIAN BERAT**): 

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,

.

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

.

Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

.

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

.

Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.[1]

.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

.

وَاِذَا عَظُمَت المِحْنَةُ كَانَ ذَلِكَ لِلْمُؤْمِنِ الصَّالِحِ سَبَبًا لِعُلُوِّ الدَرَجَةِ وَعَظِيْمِ الاَجْرِ

.

“Cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang sholih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar.”[2]

.

Syaikhul Islam juga mengatakan,

.

واللهُ تَعَالَى قَدْ جَعَلَ أَكْمَلَ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَعْظَمُهُمْ بَلاَءً

.

“Allah akan memberikan cobaan terberat bagi setiap orang mukmin yang sempurna imannya.”[3]

.

Al Munawi mengatakan, “Jika seorang mukmin diberi cobaan maka itu sesuai dengan ketaatan, keikhlasan, dan keimanan dalam hatinya.”[4]

.

Al Munawi mengatakan pula, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta. Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.[5]

.

Semakin kuat iman, semakin berat cobaan, namun semakin Allah cinta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

.

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

.

Sesungguhnya balasan terbesar dari ujian yang berat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa ridho, maka Allah pun ridho. Dan barangsiapa murka (tidak suka pada cobaan tersebut, pen), maka baginya murka Allah.”[6]

.

Kewajiban kita adalah bersabar dan bersabar. Ganjaran bersabar sangat luar biasa. Ingatlah janji Allah,

.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

.

Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan bahwa  ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar pahala bagi mereka tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga.[7]

.

Makna asal dari sabar adalah “menahan”. Secara syar’i, pengertian sabar sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim,

.

فَالصَّبْرُ حَبْسُ النَّفْسِ عَنِ الجَزْعِ وَاللَِّسَانِ عَنِ التَّشَكِّي، وَالجَوَارِحِ عَنْ لَطْمِ الخُدُوْد وَشَقِّ الثِيَابِ وَنَحْوِهِمَا

.

Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari menampar pipi, merobek-robek baju dan perbuatan tidak sabar selain keduanya.[8] Jadi, sabar meliputi menahan hati, lisan dan anggota badan.

.

Semoga Allah memberi taufik dan kekuatan kepada kita dalam menghadapi setiap ujian.

.

Faedah Ilmu, Pangukan-Sleman, 6 Dzulqo’dah 1430 H

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

[1] HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.

[2] Al Istiqomah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 2/260, Jami’ah Al Imam Muhammad bin Su’ud, cetakan pertama, 1403 H.

[3] Qo’idah fil Mahabbah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 150, Maktabah At Turots Al Islamiy.

[4] Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, ‘Abdur Ro-uf Al Munawi, 1/73, Al Maktabah At Tijariyah Al Kubro, cetakan pertama, tahun 1356 H.

[5] Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, ‘Abdur Ro-uf Al Munawi, 1/158, Asy Syamilah

[6] HR. Tirmidzi no. 2396, dari Anas bin Malik. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

[7] Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7/89, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H.

[8] ‘Iddatush Shobirin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 7, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut.

————

Catatan:

*)  almanhaj.or.id/…/0/setiap-muslim-akan-menghadapi-ujian-dan-cobaan/

**) http://www.jabal-uhud.com/index.php?option=com_content&view=article&id=164:tadabur-surat-yusuf-ayat-23-24&catid=31:tadabur-quran&Itemid=27

***) Artikel http://rumaysho.com

Diposkan oleh Jamaah As-Sunnah Buntok di Sabtu, Agustus 22, 2015