DOA NABI YANG TIDAK DIKABULKAN

alloh-300x197.jpgAllah Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Bijaksana dan Maha Berkehendak. Dialah yang menentukan segala-galanya. Dan inilah kebenaran itu.

Secara umum seluruh doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan pengecualian ada doa yang tidak dikabulkan:

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَأَلْتُ رَبِّى ثَلاَثًا فَأَعْطَانِى ثِنْتَيْنِ وَمَنَعَنِى وَاحِدَةً سَأَلْتُ رَبِّى أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا

Aku memohon kepada Allah 3 hal, Dia mengabulkan 2 doa dan menolak satu doa. Aku memohon kepada Rabb-ku agar umatku tidak dibinasakan karena kelaparan dan Dia kabulkan doaku. Aku memohon agar umatku tidak dibinasakan dengan cara ditenggelamkan dan Dia kabulkan doaku.  Dan aku memohon agar tidak ada permusuhan diantara umatku namun Dia menolaknya. (HR. Ahmad 1596 & Muslim 7442).

 

Dalam teks lainnya:

رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَلاَةً فَأَطَالَهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّيْتَ صَلاَةً لَمْ تَكُنْ تُصَلِّيهَا قَالَ أَجَلْ إِنَّهَا صَلاَةُ رَغْبَةٍ وَرَهْبَةٍ إِنِّى سَأَلْتُ اللَّهَ فِيهَا ثَلاَثًا فَأَعْطَانِى اثْنَتَيْنِ وَمَنَعَنِى وَاحِدَةً سَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِسَنَةٍ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُذِيقَ بَعْضَهُمْ بَأْسَ بَعْضٍ فَمَنَعَنِيهَا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan shalat yang amat panjang. Melihat hal tersebut para sahabat bertanya, “Tidak biasanya Anda melakukan shalat seperti itu.” Beliau menjawab, “Ya, benar. Shalatku itu adalah shalat raghbah (penuh harap) dan rahbah (takut kepadaNya). Dalam shalatku aku memohon kepada Allah tiga hal, Dia mengabulkan dua sedangkan satunya lagi tidak dikabulkan. Aku memohon agar umatku tidak binasa oleh bencana kelaparan maka Dia mengabulkan permohonan ini. Aku memohon agar umatku tidak dikuasai oleh musuh dari luar mereka maka Dia pun mengabulkannya. Namun ketika aku memohon agar umatku tidak merasakan kekejaman di antara sesamanya, Dia tidak mengabulkannya.” (HR. Tirmidzi; shahih)

 

Dari ‘Auf bin Malik Radhiyallahu ‘anhu,

عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِفْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَاحِدَةٌ فِيْ الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ النَّارِ، قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ هُمْ؟ قَالَ: الْجَمَاعَةُ.

Dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, satu (golongan) masuk Surga dan yang 70 di Neraka. Dan Nasrani terpecah menjadi 72 golongan, yang 71 di Neraka dan yang satu di Surga. Dan demi Yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, ummatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 golongan, satu golongan di Surga, dan yang 72 golongan di Neraka,’ Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapakah mereka (satu golongan yang masuk Surga itu) wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Al-Jama’ah.’ (HR Ibnu Majah, Sunan-nya Kitabul Fitan bab Iftiraaqil Umam no. 3992; Ibnu Abi ‘Ashim, dalam as-Sunnah I/32 no. 63;  Al-Lalikaa-i, dalam Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunah wal Jama’ah I/113 no. 149).

 

Tinggalkan komentar